Hari ini 112 tahun yang lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908,
organisasi Boedi Oetomo ( Budi Utomo) lahir. Budi Utomo disebut-sebut
sebagai organisasi modern pertama di Indonesia. Kelahirannya kemudian dijadikan
sebagai Hari Kebangkitan Nasional yang setiap tahunnya diperingati Bangsa
Indonesia.
Lantas, bagaimana lahirnya Budi Utomo? Dalam sejarah pergerakan
nasional itu yakni adalah pergerakan Organisasi ini didirikan oleh dr. Wahidin
Soedirohoesodo. Pada 1908 dia berkeliling Jawa mencari dana untuk membiayai
pelajar-pelajar yang pandai tapi miskin. Dia sebenarnya adalah seorang dokter.
Tapi sangat giat dalam usaha memajukan pendidikan. Baca juga: Menilik Sejarah
BPJS Kesehatan, Kapan Dilahirkan hingga Besaran Iurannya Dulu...
Dokter yang akrab disapa dengan Mas Wahidin itu, saat ke Jakarta bertemu
dengan 3 orang mahasiswa sekolah kedokteran Stovia. Mereka adalah Sutomo,
Gunawan Mangunkusumo, dan Suraji. Ketiga mahasiswa itu sudah lama mengagumi Mas
Wahidin lewat majalah Retno Dumilak. Dalam pertemuan itu, Sutomo mengusulkan
kepada Mas Wahidin agar usaha-usahanya diperluas. Tak hanya bidang pendidikan,
tapi juga pertanian, peternakan, perniagaan, industri, dan kesenian. Nah, untuk
mewujudkannya perlu didirikan organisasi atau perkumpulan.
Usul itu kemudian
diterima dr Wahidin. Sutomo dan teman-temannya lalu menyiapkan sebuah pertemuan
besar. Mereka mendanai sendiri pertemuan itu. Bahkan ada yang menjual sarung
plekat yang kala itu sangat laris. Ada juga yang menjual sorban, menyumbang
uang jajan, juga uang sakunya. Pertemuan tersebut terlaksana pada 20 Mei 1908.
Di sana lahirlah organisasi yang lengkap dengan peraturan-peraturan dasarnya
seperti tujuan, rancangan kegiatan, anggota, serta pengurus organisasi. Baca
juga: Hari Ini dalam Sejarah: Taj Mahal Selesai Dibangun, Bagaimana Prosesnya?
Arti Budi Utomo Organisasi itu diberi nama Budi Utomo. Budi artinya kepribadian. Sedangkan Utomo artinya luhur. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Melayu, bukan bahasa Jawa. Hal itu menunjukkan sifat nasionalisme dari perkumpulan tersebut. Lahirnya perkumpulan Budi Utomo langsung disambut para pelajar dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam setahun
saja anggotanya mencapai 10.000 orang. Pada masa itu, perkumpulan semacam ini
baru pertama kalinya di Indonesia. Di organisasi itu banyak pemuda Indonesia
melatih dirinya dan menjadi pemimpin dari berbagai organisasi pergerakan
kemerdekaan yang lahir kemudian. Karenanya, 20 Mei diperingati sebagai Hari
Kebangkitan Nasional. Bangsa Belanda waktu itu melihat lahirnya Budi Utomo
sebagai bangkitnya Indonesia. Sumber :kompas
Penulis : Nur Fitriatus Shalihah
0 Comments