Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara, tentu saja menjadi satu kebanggaan kita semua sebagai warganya, karena Pancasila yang lahir dari rahim pemikiran dan renungan panjang, oleh para pendiri bangsa dan negara tercinta ini.
Sebagai Ideologi pemersatu dari sebuah keragaman suku, ras, agama, sehingga perlu kemudian kita sebagai generasi penerus bangsa untuk ingat dan menghayati terhadap nilai-nilai luhur ideologi ini.
Bertepatan dengan 1 Juni 2020, Mari kita simak para tokoh kita yang telah merumuskan Ideologi Pancasila sebagai Ideologi berbangsa dan bernegara.
Mohammad Yamin
Mohammad Yamin lahir di Sawahlunto, Sumatera
Barat. Karirnya berawal saat bergabung dalam organisasi Jong Sumatranen Bond.
Moh Yamin juga terlibat menyusun ikrar Sumpah Pemuda yang dibacakan dalam
Kongres Pemuda II. Ia turut pula berperan dalam menetapkan Bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional. Pada 1945, Moh Yamin terpilih sebagai anggota Badan
Penyidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam sidang BPUPKI,
Moh Yamin menjelaskan gagasannya. Gagasan dasar negara yang diutarakan Moh
Yamin ada lima, di antaranya perikemanusiaan, periketuhanan, perikerakyatan,
dan kesejahteraan rakyat.
Selain gagasan secara lisan, ia juga
menyampaikan usulan tertulis mengenai rancangan dasar negara. Rancangan yang
diajukan Yamin adalah Ketuhanan Yang Maha Esa; kebangsaan persatuan
Indonesia; rasa kemanusiaan yang adil dan beradab; kerakyatan yang dipimpin
oleh hHikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dr Soepomo
Dr. Soepomo lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Karena berasal dari keluarga priyayi, ia mendapatkan kesempatan sekolah ke
jenjang lebih tinggi. Pendidikannya diawali di di ELS (Europeesche Lagere
School) di Boyolali (1917), MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs) di Solo
(1920), dan menyelesaikan pendidikan kejuruan hukum di Bataviasche Rechtsschool
di Batavia pada tahun 1923. Pada sidang BPUPKI 31 Mei 1945, giliran Soepomo
yang mengungkapkan rancangannya soal dasar negara. Rancangan versi Soepomo
meilputi persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin, musyawarah, dan
keadilan rakyat.
3 Ir Soekarno
Ir
Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur. Soekarno menempuh pendidikan di Eerste
Inlandse School, sekolah tempat ayahnya bekerja. Pada Juni 1911, Soekarno
dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya diterima di
Hogere Burger School (HBS).
Pada 1915, Soekarno telah menyelesaikan
pendidikannya di ELS dan berhasil melanjutkan ke HBS di Surabaya, Jawa Timur
Pemikiran dan perjuangannya ketika berada di Surabaya terasah oleh HOS
Cokroaminoto. Di sana, Soekarno banyak bertemu dengan tokoh Sarekat Islam,
kemudian tergabung dalam Tri Koro Dharmo dan Budi Utomo. Soekarno juga tercatat
sebagai anggota BPUPKI. Saat sidang BPUPKI 1 Juni 1945, Ir Soekarno
menyampaikan pidato dan mengemukakan gagasan mengenai dasar negara yang terdiri
dari 5 butir. Gagasan Soekarno yaitu kebangsaan Indonesia,
internasionalisme dan perikemanusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan
sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Pada akhir pidatonya, Soekarno menamakan
gagasan tersebut dengan Pancasila. Panca yang berarti lima, dan sila yang
berarti prinsip.
Ketiga Tokoh diatas
merupakan the founding father yang telah meletakkan dasar pancasila sebagai ideology
pemersatu bangsa Indonesia. Sumber: Kompas
0 Comments