Antara
sedih dan gembira bulan ramadhan dan hari raya tahun 2020 ini, dimana situasi
dan kondisinya sangat berbeda jauh dari
bulan dan hari raya tahun-tahun sebelumnya. Bulan ramadhan dan hari raya tahun
2020 ini, sangat berbeda karena masih dalam situasi Pandemi Covid-19, dimana
pembatasan secara besar-besaran (PSBB) masih di berlakukan, walaupun masyarakat
sendiri, sudah mulai ogah dan bosan berada dirumah terus dengan diberlakukannya
PSBB.
Masyarakat
Indonesia yang memiliki egosentris yang tinggi, tidak bisa kemudian melakukan
PSBB dengan begitu ketatnya, karena tidak ada jaminan penuh akan hajat hidup
masyarakatnya. Bagi yang mendapatkan bantuan bagi masyarakat yang terdampak
Covid-19, enak saja menikmati bantuan yang dikeluarkan pemerintah dengan
program BLT selama 3 bulan kedepan. Sementara bantuan tersebut masih belum
sepenuhnya masyarakat menikmati akan BLT tersebut.
Pada
sisi yang lain dengan adanya Bantuan Langsung Tunai (BLT) dengan besaran
Rp.600.000, dari pemerintah, semakin memberikan ruang bagi masyakarat untuk
leluasa bergerak, apalagi hal tersebut berbarengan dengan persiapan Hari Raya
Idul Fitri 1441 H, sehingga dengan adanya bantuan pemerintah, mendorong
masyarakat untuk berbelanja ke mall-mall, sambil menikmati indahnya swalayan
yagn bersih dan enak dibuat jalan-jalan. Hal ini terjadi di Kabupaten Jember
khususnya yang sempat rame di Roxy Squer dengan berjubelnya masyarakat untuk
membeli baju lebaran, sehingga mengindahkan himbauan pemerintah untuk melakukan
social distancing. Siapa yang salah disini? Tidak perlu kemudian ada bentuk
pengkambinghitaman, baik masyarakat maupun pemerintah sendiri, karena kebutuhan
dan hajat, serta keinginan masyarakat untuk tetap merayakan hari raya Idul
Fitri 1441 H, masih cukup antusias.
Pemerimntah
dengan melakukan PSBB, tentu berharap untuk mencegah dan memutus mata rantai
penyebaran, dan pencegahan Covid-19, yang dianggap sangat berbahaya, dan bisa
menyebarkan melalui kontak fisik, bahkan info terbaru ada sebagian masyarakat
yang positf Covid-19 tanpa ada gejala apapun, nah ini menunjukkan semakin
masyarakat resah, dengan kondisi yang tidak ada kepastian, kapan wabah ini
segera berakhir, sehingga masyarakat bisa berkatifitas secara normal tanpa ada
rasa was-was dalam diri mereka.
Hari
raya Idul fitri 1441 H, InsyaAllah akan jatuh pada Minggu, tanggal 24 Mei 2020
M. Masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah Muslim, tentu akan merayakannya,
baik secara terbuka maupun secara samar-samar. Mengapa kami katakan terbuka
atau samar-samar, karena kondisi Hari Raya Idul fitri tahun ini, masih dalam
peraturan PSBB, Bahkan sudah ada Indikasi silaturrahminya secara virtual saja,
atau dengan cara Video Call saja, tanpa ada jabat tangan yang sudah menjadi
budaya masyarakat muslim untuk mempererat persaudaraan dan persahabatan.
Ummat
muslim pasti akan merayakannya, walaupun ada himbauan pemabatasan secara social
oleh pemerintah, karena saat ini ketakutan mereka bukan lantas adanya Covid-19,
tetapi ada kemungkinan bagi mereka, ketakutannya tak bisa bersua dengan sanak
keluarga.(f*)
0 Comments