Roda kehidupan ini bergerak dan berputar sesusai dengan rotasinya, masa lampau menjadi kenangan dan sejarah, dan yang sedang dilakukan akan menjadi cermin bagi masa lampau, dan yang akan datang, begitulah hidup itu bergerak dan berputar.
Kembali pada sejarah, bahwa
pada hakekatnya hidup dan kehidupan ini akan menciptakan sejarah yang akan
dikenang oleh generasi selanjutnya, apakah torehan sejarah itu indah laksana
lukisan yang mampu menyejukkan mata, atau sejarah itu menjadi kelam dan gelap
hingga kebaikan yang pernah dilakukan tak akan pernah muncul kepermukaan, maka
hal ini sangat bergantung terhadap amal perbuatan kita dalam kehidupan yang
nyata.
Berbicara mengenai sejarah,
maka sebenarnya kami lebih memfokuskan diri bagaimana kami menciptakan sejarah
yang baik, tujuannya adalah untuk dikenang dan mencipatakan suatu kesadaran baik
bagi masyarakat sekitar, maupun bagi anak didik yang pernah berproses dalam
suatu lembaga yang kami dirikan.
Lembaga yagn bernama Taman
Pendidikan Al Qur’an (TPQ) Raudlotul Muhlisin, bernaung di bawah Yayasan
Raudlotul Muhlisin yang sudah mendapatkan payung hukum dari Kemenkumham
Republik Indonesia pada tanggal 08 Agustus 2017, sehingga pergerakan dan
perkembangan dari TPQ ini sudah memiliki legetimasi secara yuridis.

Dalam perjalanannya tidak
bisa kami pungkiri memang mengalami pasang surut, dan fitnah yang datang silih
berganti, tetapi kami tetap melakukan apa yang memang seharusnya dilakukan,
tanpa harus menggubris apa yagn mereka katakana, yang hanya bertujuan untuk
merusak dan mencoreng citra adanya TPQ tersebut.

